Gubuk
perjuangan, 2016
Saat berkunjung
ke rumah Pak Kyai
Semburat luka
turun membasahi pipi sepuhnya
Banyak luka
hati yang Pak Kyai lihat, dengar, dan rasai
Beberapa anak
santrinya tumbuh besar menjauhi agamanya
Apa salah dan
dosa Pak Kyai yang tawadhu’ dan besar hati ini?
Hingga mereka
dengan mudah menjual iman demi sebongkah dunia
Abata dengan
ikhlas diajarkan pada mereka
Harapnya yang
ikhlas supaya jadi dasar pedomannya
Si santri
tergoda dengan gaya tradisi baru di luar pesantrennya
Ia terpukau
fatamorgana liar pemikiran tulisan tanpa dasar kuat agama
Semakin banyak
buku yang dilahap
Semakin petuah
Pak Kyai tak dianggap
Entah buku apa
yang sepanjang malam ia dekap
Si santri makin
ngawur liar saat berucap
Ia mulai
terperangkap
Yang diajarkan
Pak Kyai dikhianati
Harusnya
dijauhi sebaliknya didekati,
dicumbui
Mestinya
dimusuhi sebaliknya dikawani
Semestinya
dikawani dan dicintai sebaliknya dimusuhi dan dibenci
Perintahnya
dibela sebaliknya dicaci-maki
Walau begitu
dengan ikhlas Pak Kyai memohon pada Ilahi
Agar si santri
mau kembali pada Qur’an yang suci
0 komentar:
Posting Komentar