Kamis, 01 September 2016

Air Mata Pak Kyai

Gubuk perjuangan, 2016



Saat berkunjung ke rumah Pak Kyai
Semburat luka turun membasahi pipi sepuhnya
Banyak luka hati yang Pak Kyai lihat, dengar, dan rasai
Beberapa anak santrinya tumbuh besar menjauhi agamanya
Apa salah dan dosa Pak Kyai yang tawadhu’ dan besar hati ini?
Hingga mereka dengan mudah menjual iman demi sebongkah dunia

Abata dengan ikhlas diajarkan pada mereka
Harapnya yang ikhlas supaya jadi dasar pedomannya
Si santri tergoda dengan gaya tradisi baru di luar pesantrennya
Ia terpukau fatamorgana liar pemikiran tulisan tanpa dasar kuat agama

Semakin banyak buku yang dilahap
Semakin petuah Pak Kyai tak dianggap
Entah buku apa yang sepanjang malam ia dekap
Si santri makin ngawur liar saat berucap
Ia mulai terperangkap

Yang diajarkan Pak Kyai dikhianati
Harusnya dijauhi sebaliknya didekati,
dicumbui
Mestinya dimusuhi sebaliknya dikawani
Semestinya dikawani dan dicintai sebaliknya dimusuhi dan dibenci
Perintahnya dibela sebaliknya dicaci-maki
Walau begitu dengan ikhlas Pak Kyai memohon pada Ilahi
Agar si santri mau kembali pada Qur’an yang suci

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.