Kamis, 01 September 2016

Ratapan Anak Negeri

Griyo, 2016



Wahai Robbi kami meratap bergobar hati
Tanah air kami tak lagi tanah yang Kau ridhai
Semakin bertambah hari semakin bertambah ngeri
Tanah lahir kami tak lagi tanah yang Kau berkahi
Semakin bertambah usia kami semakin bertambah derita kami
Tumpah darah kami tumpah ruah cidera kami
Semakin berkurang umur kami semakin berkurang senyum kami

Negeri kami galeri karya cerita legenda untuk anak turun nanti
Cerita tentang agungnya raja-raja pendahulu kami
Cerita tentang besarnya perjuangan pahlawan negeri
Hingga cerita tentang bengkaknya hak kami yang dilucuti
Juga cerita tentang buncitnya perut yang duduk di kursi tinggi
Gagah kebesaran tinggal puing kehancuran bertubi-tubi
Bengah kebongkakan bertambah panjang menjulang tinggi

Kami meratap kami merintih menangisi
Kami dibungkam mulut kami disumpali
Kami dipasung kaki kami dibelenggui
Kami dijerat tangan kami diborgoli
Di negeri sendiri kami diasingkan didzalimi

Sebagai anak negeri kami larat meratapi
Niatnya mendidik si pak guru dijeruji
Si murid tertawa lepas mencumbui ekstasi
Kepada pembesar pejuang kemerdekaan dan kejayaan negeri
Ceritakan pada mereka seberapa merah jemari
Sebetapa merah tanganmu dicambuk mistar kayu trembesi
Seberapa jontang kantung matamu malam tak pernah lelap bermimpi
Seberapa pecah retak telapak kaki berjalan ke sekolah pulang pergi
Mereka tak tahu hanya tahu tidur nyenyak makan enak tiada tapi

Kami meratapi keadaan negeri ini
Semakin rapuh di ambang pintu keterpurukan esok hari
Ya Ilahi Robbi ampuni kebiadaban kami ini
Selamatkan tanah air tumpah darah kami ini
Untuk anak turun kami nanti
Supaya cerita sejarah keagungan negeri ini tak sampai berhenti
Tak jadi tercoreng terganti

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.