Serimbun Tanyaku

Malam yang tenang, 2016

aku ingin ajukan tanyaku

satu dua tanya. Padamu

widuri rindu

gamblang dan jawablah tanyaku

satu mohonku terhanya untukmu. Padamu

mengapa kau datang kala itu?

kalau datangmu padaku

adalah untuk pergimu dariku?

widuri rindu

jangan kau kelabu

buatku ragu

buatku abu-abu

buatku seribu jemu. Seribu cemburu

widuri. Lalu

mengapa kau senyum padaku?

kalau senyummu padaku

adalah prolog perumus epilog

prolog senyummu yang ayu

epilog tangisku yang layu

bak kaktus di bawah deras gemercik Situ

yang harusnya hidup, namun ajallah yang tentu

mengapa kau permaikan euforia asmara. Cintaku?

bila akhirnya tanduslah parak hatiku

fondasi yang kau bangun telah teguh. Kau lebur tak berpadu

mengapa lagi mengapa. Widuri rindu

dengan gampang kau melegar kitari pikirku

akhirnya aku pun berpayah-payah lupakanmu

buatmu berlalu adalah mustahil buatku

lalu mengapa widuri. Aku rindu?