Jumat, 11 Maret 2016

Teras Masjid

Maskam UIN Jogja, 2016



Di teras masjid ini tiap hari saban sore tikar-tikar diskusi digelar
Pemuda-pemudi bersila rapi adu ide duduk melingkar
Semenjak masjid ini pertama berdiri. Puluhan tahun telah berputar
Sudah berapa banyak tak lagi terhitung gagasan terucap keluar
Banyak pemuda lahir dari teras masjid ini akhirnya jadi orang besar
Mengabdi atas janji yang telah terikrar


Di teras masjid ini tiap hari saban sore meja-meja dialog ditata
Para pemuda adu pendapat pecahkan yang buntu biar terbuka
Hingga semegah ini masjid terbangun, terselesai sudah banyak perkara
Satu demi satu buah pikir telah tercipta
Sepuluh sampai seratus ide yang lahir telah terlaksana
Merangkai sejarah baru demi kemajuan bangsa dan agama

Di teras masjid ini saban sorenya pena-pena menulis rangkai opini
Dari tangan mereka yang duduk berpikir tertulis bait-bait sajak revolusi
Di atas lantai marmer di bawah atap putih tergagas berbagai solusi
Semua masalah jadi selesai, semua wacana telah tercapai
Muda-mudi di teras masjid ini berjuang menempa diri
Agar tak hanya jadi debu tak berarti di kemudian hari

Di teras masjid ini tiap harinya silih berganti lingkar rembuk bertemu
Kertas-kertas kosong telah terisi menjadi buku
Pikir-pikir kosong telah terisi berbagai ilmu
Yang hanya diam tertunduk kini pandai retorika. Lihai tak lagi kaku
Yang tak bisa apa-apa, kini ahli berbagai ilmu
Bakat minat tersasah, kapasitas diri tertempa, tampil terdepan siap berlaku

Di teras masjid ini tiap senja nada-nada berirama
Sahut bersahut bersuara merangkai kata
Padu berpadu menjalin ikatan hati. Ikatan cinta sesama manusia
Teras masjid penuh kenang. Duka bahagia sebelum malam saat senja
Jajar berjajar berlomba dalam baik. Serambi kata penempa para muda

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.