Jumat, 27 November 2015

Perdebatan

Di tengah perdebatan kehidupan, 2015



Aku terlahir di tengah perdebatan lebat
Selebat hutan rimba dengan auman penghuninya yang kuat
Saat ayah dan ibuku berdebat hebat
Siapakah nama yang pantas untukku tersemat
Bagaimana dan dengan apakah aku akan dididik dan dirawat
Semua dan semuanya satu-persatu tiada terlewat
Bahkan walau kabut harus menerjang dengan pekat
Aku terlahir di tengah debat

Selasa, 24 November 2015

Hidup dan Mati

Lagi-lagi mengingat mati, 2015



Satu kehidupan berakhir kematian
Satu kehidupan berganti kematian
Satu kematian bermula kehidupan
Hidup akhirnya mati
Mati akhirnya pun dihidupkan
Hidup dan mati
Mati dan hidup

Kamis, 19 November 2015

Pagi

Suatu pagi yang mengantar rindu, 2015



Jingga fajar merekah
Merah sungguh terlihat indah
Ayam mulai berkokok gagah
Burung-burung di pematang sawah
Berkicau, bersorak-sorai tiada gelisah
Walet hitam busur panah
Beriringan, terbang kian bertambah

Tertawa?

Suatu pagi yang damai, 2015



Aku tahu
Sungguh tahu
Kapan aku harus tertawa
Kapan aku diterwai
Atau...
Kapan aku harus menertawai

Jumat, 13 November 2015

Si Gondrong Telah Mati

Cerpen Irfan Anas



Byuuuurrr....

“Bangun kau gembel! Pergi dari tokoku! Cepat!!!” Teriak Pak Tua pemilik toko emas sambil menyiramkan seember air pada seorang lelaki yang terlihat seperti orang gila, sedang tidur melingkar di depan tokonya.

Selasa, 10 November 2015

Lima Sebelum Lima

Teringat mati, 2015




Banyak jiwa terlupa akan siapa dirinya
Bertanya-tanya untuk apa hidupnya
Saat kaya tertawa tak mau derita
Saat miskin menuntut nikmat berlusin

Pahlawan, Dulu dan Kini

Gubuk Perjuangan, Hari Pahlawan 2015



Sekitar tiga abad Belanda menjajah Bangsa
Yang renta semakin tak berdaya
Balita, tiada yang tahu sampai kapankah hidupnya
Tak terhitung berapa juta liter darah mengucur dan mengalir
Jutaan jasad pejuang terkubur menyisakan nama
Jutaan aksi gerilya menghasilkan Nusantara

Tentang Untung, Rugi, dan Laknat

Seturan Yogya, 2015



Berbicara tentang untung
Adalah ketika hari ini kau melepas karung
Keesokannya kau ganti karung dengan sarung
Semakin baik tiada berujung

Minggu, 08 November 2015

Tetes Yang Dinanti

Ustad belakang bui, 2015



Terlalu lama kemarau gerah menerjang
Mengeringlayukan tetumbuhan sawah dan ladang
Melahirkan risau yang semula dianggap gampang
Petani desa mulai resah anak cucunya panas meriang
Menanti subur menafashidupkan tak kunjung datang

Rabu, 04 November 2015

Risalah Ilahi

Teras sebuah masjid, 2015



Deru ombak menderas kian menerjang
Meruntuhkan gegunungan pasir tepian pantai
Pantai sejati kehidupan hakiki
Apakah melawan ombak hanya tugas sang karang?
Sedang dengan mudah ia melumut tererosi
Dibutuhkan karang sejatinya karang
Melawan derunya ombak yang menggunung kuat tsunami
Menyebarkan Risalah Ilahi ke setiap samudera kehidupan

Selasa, 03 November 2015

Senja Merindu

Dalam damainya hati berbalut rindu, suatu senja 2015



Senja selalu datang dengan senyuman
Senyum yang perlahan mengikis murung
Aku ikut tersenyum bersama senja yang mengalir
Menyambut dikau kekasih...
Diberdayakan oleh Blogger.