Jumat, 08 Januari 2016

Gema Suaraku

Nologaten, 2016



Suaraku masih bergema
Lirih dalam pedih menyibak lautan buih, hening
Walau pelan, sayu bibirku bergumam
Pikirku merangkai kata, mulutku meluapkannya
Hanya makna, hanya guna yang ingin kusampaikan

Aku tak mau terbenam dalam ladam-ladam hitam
Terbujur dalam perkubur yang tak subur
Sedang belum satu pun teriak lirihku terdengar
Sampai pada kuping-kuping yang sepi
Mengalir pada gumpalan-gumpalan daging tersebut hati
Berkesan kemudian, diguna terlaku kemudian

Mengapa aku berteriak dalam diamku?
Mengapa aku ingin melawan ketidakterdengaranku?
Aku hanya ingin suaraku didengar dan didengar.

Suaraku masih saja gema-menggema
Menghentak lantai-lantai yang lama tak diinjak
Menokok dinding-dinding penuh sawang tak tersentuh
Mengetuk pintu-pintu yang hampir saja lebur oleh sayatan rayap

Suaraku masih menggema
Dengar, tolong dengarkan teriak lirih pelanku
Supaya kata yang kurangkai, supaya makna yang ingin kusampai
Tersampai pada telinga dan hati
Sebelum mati ragaku
Sebelum mati suaraku
Suaraku akan terus menggema

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.