Nologaten, 2016
Suaraku masih
bergema
Lirih dalam
pedih menyibak lautan buih, hening
Walau pelan,
sayu bibirku bergumam
Pikirku
merangkai kata, mulutku meluapkannya
Aku tak mau
terbenam dalam ladam-ladam hitam
Terbujur dalam
perkubur yang tak subur
Sedang belum
satu pun teriak lirihku terdengar
Sampai pada
kuping-kuping yang sepi
Mengalir pada
gumpalan-gumpalan daging tersebut hati
Berkesan
kemudian, diguna terlaku kemudian
Mengapa aku
berteriak dalam diamku?
Mengapa aku
ingin melawan ketidakterdengaranku?
Aku hanya ingin
suaraku didengar dan didengar.
Suaraku masih
saja gema-menggema
Menghentak lantai-lantai
yang lama tak diinjak
Menokok
dinding-dinding penuh sawang tak tersentuh
Mengetuk
pintu-pintu yang hampir saja lebur oleh sayatan rayap
Suaraku masih
menggema
Dengar, tolong
dengarkan teriak lirih pelanku
Supaya kata
yang kurangkai, supaya makna yang ingin kusampai
Tersampai pada
telinga dan hati
Sebelum mati
ragaku
Sebelum mati
suaraku
Suaraku akan
terus menggema
0 komentar:
Posting Komentar