Senin, 11 Januari 2016

Nur

Di tengah gelap sunyinya malam, 2016


Nur adalah Tuhan atas persaksianku bahwa tiada selain-Nya
Nur adalah Rasul yang olehnya tercerah seluruh semesta
Nur adalah mentari yang terlahir di ujung ufuk cakrawala
Nur adalah Ibu yang karena kasih sayangnya membesarkanku sekian adanya
Nur adalah dirimu, kekasih yang atas kasih cintamu hatiku terterangi, ia tak pernah lagi tertutup kabut, ia tak lagi dapat gelap gulita

Nur...
Cahaya yang selalu aku rindu
Berpendarlah sepanjang malam dan jangan dulu berlalu
Seperti kumbang kepada kembang di taman merbabu
Begitulah butuhku akanmu
Sentuh cahyamu cerahi sedu gelapku

Nur...
Binar jingga yang selalu aku ingin
Hangatilah aku ketika malam semakin dingin
Bila hembus adalah isyarat akan adanya angin
Adanya dirimu adalah isyarat yang ingin kujalin
Mendekatlah perlahan biar kudekap engkau tiada tersalin

Nur...
Kilau indahmu yang ingin kusentuh
Jangan pernah redup dan jangan kau menjauh
Bagaimana bisa aku tanpamu, aku pasti terjatuh
Berpijarlah nur engkau secara utuh
Hanya dengan pijaranmu asaku selalu tumbuh; tak pernah runtuh

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.