Di tengah gelap
sunyinya malam, 2016
Nur adalah
Tuhan atas persaksianku bahwa tiada selain-Nya
Nur adalah
Rasul yang olehnya tercerah seluruh semesta
Nur adalah
mentari yang terlahir di ujung ufuk cakrawala
Nur adalah Ibu
yang karena kasih sayangnya membesarkanku sekian adanya
Nur adalah dirimu,
kekasih yang atas kasih cintamu hatiku terterangi, ia tak pernah lagi tertutup
kabut, ia tak lagi dapat gelap gulita
Nur...
Cahaya yang
selalu aku rindu
Berpendarlah
sepanjang malam dan jangan dulu berlalu
Seperti kumbang
kepada kembang di taman merbabu
Begitulah
butuhku akanmu
Sentuh cahyamu
cerahi sedu gelapku
Nur...
Binar jingga
yang selalu aku ingin
Hangatilah aku
ketika malam semakin dingin
Bila hembus
adalah isyarat akan adanya angin
Adanya dirimu
adalah isyarat yang ingin kujalin
Mendekatlah perlahan
biar kudekap engkau tiada tersalin
Nur...
Kilau indahmu
yang ingin kusentuh
Jangan pernah
redup dan jangan kau menjauh
Bagaimana bisa
aku tanpamu, aku pasti terjatuh
Berpijarlah nur
engkau secara utuh
Hanya dengan pijaranmu asaku selalu tumbuh; tak pernah runtuh
Hanya dengan pijaranmu asaku selalu tumbuh; tak pernah runtuh
0 komentar:
Posting Komentar