Cerpen Irfan Anas
“Saya terima
nikahnya Aulia Herlambang binti Aji Herlambang dengan satu buah jilbab,
seperangkat alat sholat, dan uang yang disebutkan dibayar tunai.” Hatiku
gemetar, mataku mulai dibasahi air mata bahagia, tanganku masih kuat
menggenggam tangan ayah Aulia. Semua mata tertuju padaku, menanti kalimat yang
baru saja aku katakan. Aulia mulai menangis merasakan bahagia, sama seperti
yang kurasakan saat ini. Angin kebahagiaan berdesir tenang memenuhi ruang utama
Masjid Baitul Hikmah, tempat prosesi akad nikahku dengan Aulia.