Suatu malam,
2015
Adinda
Walau kau jauh
dari pelupuk mataku
Gambaran dirimu
terlihat jelas dalam hatiku
Engkau yang
bahkan kabus tak mampu menutupimu
Pandang
khayalku akan sosokmu begitu nyata
Sungguh terasa
dekat tiada berjarak walau sesenti
Walau puluhan
mil terbentang antara kau dan aku
Aku yang pandang
khayalku tak pernah lalu darimu
Untuk melihat
lihai tarimu dalam relung hatiku
Untuk memandang
rekah senyummu dari bibir merahmu
Manis sungguh
indah begitu indah senyummu
Adinda
Walau jarak ini
pisahkan antara tatap mataku denganmu
Pisahkan antara
tanganku yang ingin gandeng tanganmu
Namun pautan
hatiku padamu teramat erat
Ia menjerat
namun tiada sakit sungguh nikmat
Jantungmu
berdetak dalam jantungku
Jantungku
berdetak dalam jantungmu
Aku hidup
denganmu dalam jauhmu, pula engkau
Adinda
Kalau sampai
waktunya nanti
Waktu di mana
aku akan menjemputmu
Meraih bayangmu
mendekap nyatamu
Sambutlah aku
dengan senyummu
Senyum indah
yang selalu kulihat tanpa kerdipku
Dalam pandang
khayal atas jarakku denganmu
Adinda
Ingin rasanya
aku melipat waktu
Menekuk-nekuknya
dalam balutan romansa
Meringkas tiap
tahunnya menjadi detik
Agar segera aku
menjemputmu
Bertemu
denganmu menggandeng tanganmu
Mendekapmu erat
dalam pelukku
Peluk yang akan
selalu kau rasa
Menghangatkan
tubuhmu dari dinginmu
Mendinginkan
hatimu dari panasmu
Adinda
Aku akan segera
menjemputmu
Bukan hanya
untuk satu hembusan nafasku
Pun bukan hanya
untuk temani satu langkahku
Untuk penuhi
janjiku saat tiupan pertama nyawaku
Yang
dipersaksikan Jibril bersama bala tentaranya
Menjadi imammu
bimbing hari-harimu, pimpin sholat hidupmu
Jadi ksatriamu
lindungi tiap saatmu
Jadi selimutmu
hangat tenteramkan dirimu, selalu
Jadi ayah
panutan anak-anakmu, pendidik terhebatnya
Membangun
bahtera berlayar denganmu hanya denganmu
Akulah nahkoda
dalam magligai hidupmu
Penuhi kodratku
sebagai Adammu
Hanya untukmu
selalu untukmu
Adinda, aku
akan segera menjemputmu
0 komentar:
Posting Komentar