Kamis, 17 Desember 2015

Tuhan pun Benci Si Congkak

Suatu malam, 2015



Bukankah Fir’aun, yang congkak mengaku dirinya Tuhan
Memaksa disembah, pada jalma-jalma yang mengemis adil
Meminta sejahtera pada si tuan
Namun apa kata tuan, “Sembah aku dahulu!”
Karena congkaknya, ia ditenggelamkan
Dihanyut pada kejamnya lautan, dicabik congkaknya sendiri.

Qarun, yang hartanya membentang sejagat
Congkak di atas kemelaratan sekitarnya
Tak mau berbagi, tak mau peduli
Hingga congkaknya sendiri, menguburkannya ke dasar bumi.

Sejarah masih kuat membesit dalam sempit kepala
Saat Abrahah yang congkak di muka bumi
Mengirim kehancurannya sendiri
Dihujan batu, dihujan api
Ia terkapar, ia terbakar
Oleh ababil dari angkara congkaknya.

Aku  selalu benci pada congkak
Seperti Tuhanku yang selalu membencinya. Iblis
Si diraja congkak tak mau tunduk, ia tak pernah mau takhluk
Atas perintah Tuhannya, hingga akhirnya laknat
Dibaiat sebagai penghuni sejati panasnya jahanam.

Namun sekian dipercontohkan, agar kehidupan selanjutnya
Belajar atas sebelumnya congkak
Yang ditenggelamkan, yang dikuburkan, yang dihancurkan
Niscaya berakhir dalam dasar jahanam yang melahap.

Apakah congkak enggan beringsut?
Hingga kehancuran istana bumi menjelang, kiamat.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.