Belajar tak kunjung pandai,
2015
Ingin sekali aku mengurai
kebodohanku
Menderai tiap milinya
Lantas segera menggantinya
Menggusur dengan tumpukan ilmu
Agar tak lagi bodoh
menggelayuti hidupku
Bodoh!
Terlalu lama penyakit ini menjangkitiku
Merenggut milyaran detik dalam
hidupku
Hingga susah payah dan gagal
Tiada bosan mereka menjumpaiku
Namun...
Betapa bodohnya aku yang hanya
diam
Mendengkur dalam kepulasan
bodohku
Bersendawa atas kekenyangan
jahilku
Apalah artinya aku yang terus
saja bodoh
Tak segera bangkit, berdiri
sebagai si pandai
Luas ilmunya
Berisi kepalanya
Agar bahagia segera kujemput
Agar tahu dan tahu selalu
kupeluk
Biar segera kucabut belati
dalam semayamnya
Kucabik bodohku hingga tercerai
berai
Lalu kubuang pada curam
kejahilan
Kutinggalkan tak lagi kuambil
Biarkan aku mengambil
bejana-bejana itu
Mengangkat dan memikulnya
Walau berat tetap 'kan kupikul
Agar tetesan ilmu terbendung
olehnya
Kusiram dan tumpahkan kemudian
Pada diriku yang kosong dan
kopong
Biar tak lagi bodoh tak lagi
jahil
Menjadi pandai kemudian
Tenteram hatiku makmur hidupku
Agar hanya manfaat yang selalu
kusiram
Pada ladang-ladang gersang di
depanku
0 komentar:
Posting Komentar