Sabtu, 19 Desember 2015

Demi Purnama

Ketika sinar purnama sampai di bumi, 2015



Demi Purnama
Telapak pancaran sinarnya sampai ke bumi
Menyibak keheningan lorong-lorong sunyi
Menyiah kebuasan rimba-rimba kejam
Membelah belenggu-belenggu kekejian
Menyampaikan amanat kebenaran


Berpendar abadilah purnama
Jantung pusat sinarnya berkilau menembus kabut
Tak hanya kabut dalam dinginnya tinggi pegunungan
Tak pula hanya kabut saat ufuk timur,
Mulai mengirim panah-panah matahari
Segenap kabut penyelimut ruang dan waktu

Sebelum purnama mendarat
Bengalnya manusia sungguh teramat pekat
Kejahilan menyeruap di segala penjuru
Kejahatan menghambur di tiap tikung dan liku

Semua hilang, seluruhnya sirna
Saat purnama tiba bawa sinarnya
Hening lorong diusir pijar purnama
Buasnya rimba dikalahkan pilar purnama
Keji belenggu, walau itu kokoh namun tiada apanya
Dengan mudah purnama memotong menghancurkannya

Jangan terganti purnama
Tetaplah berpijar jangan meredup
Agar insan senantiasa terterang hatinya
Tak bersembunyi dalam lorong sunyi
Tak terjebak dalam buas rimba
Tak juga terjerat dalam belenggu keji

Jangan terbenam purnama
Walau awan hitam bergerak menggumpal
Jangan terbenam purnama
Supaya insan senantiasa terbangun
Jalannya benderang lurus tak berkelok
Tujuannya jelas tak berkabut
Supaya insan mencapai Empunya cahaya
Tunjukilah lurus terang jalannya

Demi purnama

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.