Dieng, 17
Agustus 2015
Haru biru
tanah airku
Dirgahayu
Indonesiaku
Salam juang
tanpa ragu
Dari putera
bangsamu
Berdiri
tegak hilangkan pilu
Di tanah
tinggi antara langit biru
skip to main |
skip to sidebar
berkelana menemu kesejatian hidup, bersyair meramu keserasian hidup
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
http://adab.uin-suka.ac.id/
Blog Archive
-
▼
2015
(62)
-
▼
Oktober
(33)
- Syair Sumpah Pemuda
- TERORIS
- Mendaki, Alasan?
- Mbah Sabdo
- Darmanto Ingin Kuliah, pak!
- Kopi kutuang, pikir pun tenang
- Kaji Kanip
- Negeri Saru
- Temaram
- Aku Bukan Mantan Santri
- Ibuku Bukan Janda!
- Tak Pernah Terduga
- Derap Langkah Serdadu Merah
- Syahdu Dawai Ranu Kumbolo
- Santri, Kelana Malam
- Gadis Merah Pulah Sebelah
- Cahaya di sebalik Kopi
- Pesan Sang Mimpi
- Harapan di Balik Koran Tua
- Negeriku, dari katanya sampai ‘ngapuro’
- Menyoal Kata Cinta
- Teka-Teki Hujan Rintik
- Permataku (Khanza)
- Pendakian Sejati
- Kita
- Jangan Lupa Diri
- Jangan lari, kau!
- Ibundaku
- Hujan...
- Ada cahaya di lorong Maskam
- Aku!
- 259 Jogjaku
- 70 Tahun Dirgahayu Indonesiaku
-
▼
Oktober
(33)
0 komentar:
Posting Komentar