Selasa, 13 Oktober 2015

Syahdu Dawai Ranu Kumbolo

Mahameru mengirim rindu, 2015













Syawal tahun lalu, mahameru melambaiku
Tak kuasa aku menahan rindu, menjejak syahdu pepasir semeru
Tak lama selepas tangan menggugur salah, menghapus noda
Kujejak kaki menjemput rindu, mengantar mesra
Angin mendawai telaga biru, melantun merdu ranu kumbolo


Indah rona senja sambut ramah petualang kawah
Semarak angin menggoyang pepohon hijau bukit pecinta
Molek tariannya tercermin dalam tenang air telaga kasih
Ranu kumbolo, airmu hanyutkan nestapa
Semilir angin usirkan duka lara, sejuk dalamnya hati
Sungguh kabut putihmu dinginkan bara amarah

Pagi itu setelah semalam kucumbu telaga biru
Kuantar mimpi menyinggah agung mahameru
Sedari kala, sampailah saat mengguyur pilu
Menanjak barisan menapak tanjakan cinta
Tanjakan mimpi para pecinta, perindu kasih
Pengembara jiwa...

Terpesona aku akan luasnya oro-oro ombo
Seluas cintaku padamu, kekasih hati dalam kesembunyian
Seindah senyummu pujaan hati dalam coretan tinta kelabu
Sayang sungguh sayang, rindu menghilang rindu pun datang
Ingin rasanya kukirimkan eidelweis dalam kemekarannya ini, kekasih
Andai saja merpati putih dapat kuundang dengan siulan
Andai derasnya kalimati bermuara di halaman rumahmu, rembulan hati

Sebelum jingga mentari pagi singsingkan gelapnya malam
Bersama pejalan, merangkak dalam kegelapan semesta dini
Saat hanya garis panjang cikal pagi segera menjelang
Deru nafas menggebu seiring terpeluk gagah mahameru
Syahdu alunan dawaimu terdengar pelan dalam dekapan awan
Ranu kumbolo, tetaplah seperti sedia kala
Sambut mesra petualang kawah, hilangkan gundah

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.