Sepulang sowan kedua ke Merapi, 2015
Sebuah
alasan mengapa aku gemar mendaki
Adalah
ketika kebosanan dengan cepat menyergapku
Aku
bosan dengan segala bingar kota
Kebosanan
yang menjelma kemuakan pada mereka
Mereka
yang dulunya berkoar dan sekarang sok tak dengar
Mereka
yang dulunya gencar dan sekarang tak ada kabar
Mereka
yang mencerca ludah kemunafikannya sendiri (Penguasa)
Sebuah
alasan mengapa aku cinta kepada gunung
Adalah
karena ia selalu menggelayuti pikirku
Aku
suka dengan segala tentang gunung
Ia
mengajarkan tentang perjuangan
Ia
menunjukkan tentang kebesaran
Ia
menyadarkan tentang kesederhanaan
Ia
juga mengingatkan tentang kehati-hatian
Sebuah
alasan mengapa aku terpesona dengan awan
Adalah
karena ia meleburkan setiap kemanusiawian
Aku tersadar
tiap kali aku saksikan luas lautannya
Membumbungnya
ia adalah wujud persatuan dan kebersamaan
Putihnya
ia adalah lambang kesucian dalam ketinggian
Menyebar
dan terpisahnya ia tunjukkan indah segala perbedaan
Lembutnya
ia menebar kasih kepada setiap alam
Sebuah
alasan mengapa aku mengejar mentari
Adalah
karena kegelapan dan kebodohan yang ingin kusingkirkan
Aku
tercerah dengan cerah cahayanya
Terbitnya
adalah kemilau emas pembuka sejarah baru
Terang
cahayanya mengusir siasat gelap
Hangatnya
menyembuhkan kesakitan jiwa
Saat
senja datang, ia mulai tenggelam membawa damai
0 komentar:
Posting Komentar